kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur
kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur

Singgah Makan Setelah Keliling Borobudur: Kedai Bukit Rhema, Resto dengan menu khas ayam bakar & bakmi djowo

Kalau kamu lagi cari tempat makan dekat Candi Borobudur setelah berkeliling tak jauh dari Punthuk Setumbu bisa mencoba Kedai Bukit Rhema dengan menu khas sebagai andalan yang jelas: ayam bakar dan bakmi djowo. Rasanya “Jawa” banget, porsinya mengenyangkan, dan cocok buat kamu yang pengin menu aman tapi tetap berkarakter. Datang siang lebih enak karena menu lengkap dan servis cepat.

Ini Dia review Jujur Aku untuk Kedai Bukit Rhema, Resto dengan menu khas ayam bakar & bakmi djowo—baca sampai akhir biar tau serinya Kedai Bukit Rhema, Resto dengan menu khas ayam bakar & bakmi djowo di Borobudur.

Baca juga: Cafe Restaurant Play Ground Anak Di Borobudur Magelang

Karakter kawasan Borobudur: ramai, banyak opsi, tapi jam makan bisa tricky

kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur
kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur

Borobudur itu unik: tempat wisatanya “besar”, pilihan makannya banyak, tapi ritme orang datangnya juga padat—apalagi saat weekend, musim liburan, atau ada event. Kadang kamu baru sadar butuh makan setelah keliling spot, dan di momen seperti itu yang kamu cari biasanya bukan yang ribet, tapi yang jelas menunya, tempatnya nyaman, dan bisa buat regroup.

Di situ aku merasa Kedai Bukit Rhema pas mengisi kebutuhan “makan serius” setelah (atau sebelum) aktivitas wisata. Lokasinya juga masih satu vibe area Bukit Rhema/Gereja Ayam, jadi enak sekalian sekonteks jalan-jalan.

Baca juga: Panduan Terbaik Kuliner Magelang: 7+ Tempat Wajib Coba!

Kenalan dengan Kedai Bukit Rhema, Resto dengan menu khas ayam bakar & bakmi djowo

kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur
kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur

Kalau aku ringkas, konsepnya terasa seperti tempat singgah yang memang disiapkan untuk banyak tipe pengunjung: ada yang datang berdua cari view, ada keluarga dengan anak, ada rombongan outing, sampai warga sekitar yang pengin makan menu Jawa tanpa drama.

Suasananya menurutku bukan yang “heboh-hits”, tapi lebih ke nyaman, lega, dan membuat kamu bisa napas—apalagi setelah panasnya jalanan Borobudur. Ini tipe tempat yang enak buat: duduk, minum, makan beneran, lalu baru lanjut itinerary.

Menu patokan pertama: ayam bakar yang “Jawa” dan gampang disukai banyak orang

kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur
kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur

Kalau kamu baru pertama kali ke sini, aku sarankan jangan kebanyakan mikir: mulai dari ayam bakar.

Yang aku suka dari ayam bakar di tempat-tempat yang niat itu biasanya bukan cuma “dibakar”, tapi rasa bumbunya yang nempel dan aromanya keluar. Di Kedai Bukit Rhema, ayam bakarnya menurutku punya karakter yang familiar buat lidah Indonesia: ada manis-gurih khas Jawa, ada wangi bakaran yang bikin lapar, dan secara porsi terasa “niat” untuk makan, bukan sekadar cemil.

Cocok buat siapa?
Banyak. Buat kamu yang bawa orang tua, bawa anak, atau bawa tim kantor—ayam bakar itu tipe menu yang jarang bikin debat. Dan kalau kamu lagi capek dari aktivitas wisata, menu seperti ini rasanya “aman” karena ngenyangin dan gak bikin kamu menyesal pilih menu aneh-aneh.

Kapan enak?
Aku paling suka saat siang menjelang sore, ketika kamu memang butuh isi tenaga sebelum lanjut jalan lagi.

Menu patokan kedua: bakmi djowo yang hangat, simple, dan mengunci rasa “rumahan”

kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur
kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur

Pasangan amannya: bakmi djowo.

Buatku bakmi djowo itu bukan tentang tampilannya yang “wah”, tapi tentang rasa hangat yang bikin stabil. Kuah/tekstur (tergantung penyajian), aroma bawang, dan rasa yang cenderung gurih bikin menu ini jadi pilihan yang enak saat kamu pengin sesuatu yang mengenyangkan tapi tetap nyaman di perut.

Cocok buat siapa?
Kalau kamu tipe yang gampang masuk angin habis keliling spot, atau kamu habis motoran/naik VW keliling desa, makanan hangat tuh rasanya menyelamatkan. Bakmi djowo juga sering jadi penyelamat buat keluarga yang seleranya beda-beda: satu bisa pilih ayam bakar, yang lain pilih bakmi, dan semuanya tetap “nyambung” satu meja.

Kapan enak?
Siang itu paling aman—apalagi kalau kamu ngejar waktu dan pengin servis yang cenderung cepat.

Kenapa aku nyaranin datang siang: menu lebih lengkap, ritme dapur lebih siap

Ini bagian “kapan” yang sering diremehkan.

Kalau kamu punya fleksibilitas, datang siang (sekitar jam makan siang) biasanya lebih enak untuk pengalaman pertama: pilihan menu cenderung lengkap, suasana belum terlalu menumpuk, dan kamu bisa menikmati tempat tanpa buru-buru. Sore juga enak buat yang cari suasana, tapi kalau targetmu makan cepat dan aman, siang tetap juara.

Tips kecilku: kalau kamu datang di jam ramai (weekend/peak season), kasih ruang waktu untuk parkir dan cari tempat duduk. Jangan bikin jadwal terlalu mepet, biar makannya nggak keburu jadi “tugas”.

Kombinasi order yang menurutku paling “works” untuk pertama kali

kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur
kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur

Kalau kamu baru pertama kali dan pengin keputusan cepat, ini kombinasi yang simpel:

  • Ayam bakar sebagai menu utama (buat “makan serius”)
  • Bakmi djowo sebagai pendamping/pilihan kedua (buat yang pengin hangat dan aman)
  • Tambahin minuman pendamping sesuai cuaca: kalau siang panas pilih yang segar, kalau badan capek pilih yang hangat
  • Kalau kamu datang berdua/keluarga, pola ini gampang: satu pesan ayam, satu pesan bakmi, lalu bisa saling coba

Kombinasi ini juga cocok untuk kamu yang datang bareng anak: kamu bisa pilih menu yang “gampang diterima” tanpa harus eksperimen di kunjungan pertama.

Tips singkat biar kamu bisa pilih sesuai kebutuhan (tanpa ribet)

kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur
kedai bukit rhema

Biar kamu nggak datang cuma modal “katanya”, ini beberapa patokan yang bisa kamu pakai:

  • Kalau kamu habis wisata dan lapar berat: mulai dari ayam bakar. Simple, jelas, dan biasanya cepat jadi menu utama.
  • Kalau kamu butuh yang menghangatkan: pilih bakmi djowo. Cocok setelah perjalanan atau saat cuaca berubah-ubah.
  • Kalau kamu bawa rombongan: pilih menu patokan dulu (ayam bakar & bakmi) biar order-nya gampang dan gak lama diskusi.
  • Kalau kamu bawa anak: pilih menu yang familiar dulu, baru nanti kunjungan berikutnya coba yang lain.
  • Kalau kamu tipe pencari view & suasana: datang agak siang menuju sore, duduk lebih santai, dan nikmati momen tanpa kejar-kejaran itinerary.

Intinya, tempat ini cocok buat banyak tipe pengunjung—wisatawan Borobudur, keluarga muda, rombongan sekolah/kantor, pasangan, penikmat kopi/roti, traveler yang butuh info praktis, sampai warga lokal Magelang & sekitar—karena pola makannya bisa dibuat sederhana dan “aman”.

FAQ (5 pertanyaan yang sering dicari & berguna)

1) Kedai Bukit Rhema lokasinya dekat apa dan cara paling mudah mencarinya?

Kedai Bukit Rhema berada di kawasan Bukit Rhema/Gereja Ayam, masih satu area wisata sekitar Borobudur. Cara paling mudah: buka maps dan ketik “Kedai Bukit Rhema” atau “Gereja Ayam Bukit Rhema”, lalu ikuti rute yang disarankan.

2) Kapan waktu terbaik datang ke Kedai Bukit Rhema biar menu lengkap dan tidak terlalu lama menunggu?

Umumnya datang siang menjelang jam makan adalah pilihan paling aman karena menu cenderung lebih lengkap dan ritme servis biasanya lebih cepat. Kalau kamu datang saat weekend atau musim liburan, usahakan tidak terlalu mepet dengan jadwal wisata.

3) Menu apa yang paling aman dipesan kalau baru pertama kali ke Kedai Bukit Rhema?

Kalau pertama kali, banyak orang memilih mulai dari ayam bakar sebagai menu utama dan bakmi djowo sebagai pendamping/alternatif yang hangat dan mengenyangkan. Ini kombinasi yang “minim risiko” untuk selera beragam (keluarga, rombongan, atau berdua).

4) Apakah tempat ini cocok untuk keluarga dan rombongan sekolah/kantor?

Cocok, karena tipe menunya familiar (menu Jawa yang banyak orang mudah terima) dan suasananya mendukung untuk makan bareng. Untuk rombongan, tipsnya: tentukan menu patokan dari awal (misalnya ayam bakar & bakmi djowo) supaya proses pesan lebih cepat dan rapi.

5) Fasilitas apa yang biasanya paling dicari pengunjung (parkir, jam buka, area duduk) dan apa yang perlu dicek sebelum berangkat?

Pengunjung biasanya mencari info parkir, jam operasional, dan kenyamanan area duduk. Sebelum berangkat, cek update terbaru di profil lokasi (maps/kanal resmi) untuk memastikan jam buka hari itu dan kondisi ramai (terutama saat libur panjang).

Kotak Info Praktis Kedai Bukit Rhema

kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur
kedai bukit rhema ayam bakar bakmi djowo borobudur

Biar kamu bisa nentuin rencana tanpa tebak-tebakan, ini rangkuman hal praktis yang biasanya kepakai:

  • Jam operasional: umumnya pagi–sore (sering disebut 06.00–19.00 WIB). Saran saya tetap cek update terbaru sebelum berangkat.
  • Parkir: tersedia area parkir (kalau musim ramai, tetap siapkan waktu ekstra).
  • Kisaran harga: bervariasi tergantung menu; untuk patokan, banyak orang mulai dari puluhan ribu.
  • Fasilitas yang berguna: area duduk yang nyaman, suasana wisata, dan biasanya ramah untuk keluarga/rombongan. (Kalau kamu perlu detail tertentu seperti mushola/playground, cek info terbaru saat datang.)
  • Lokasi: kawasan Bukit Rhema / Gereja Ayam, area Borobudur, Magelang (patokan mudah: cari “Gereja Ayam Bukit Rhema”).

    Lihat lokasi:

Penutup: kalau pertama kali, mulai dari dua menu ini dulu

Kalau kamu lagi di sekitar Borobudur dan butuh tempat makan yang menunya jelas, aku cukup percaya diri merekomendasikan kamu mulai dari dua patokan ini: ayam bakar dan bakmi djowo di Kedai Bukit Rhema. Bukan karena harus “paling”, tapi karena dua menu itu biasanya yang paling gampang bikin pengalaman pertama kamu terasa aman: kenyang, hangat, dan nggak kebanyakan mikir.

Kalau nanti kamu balik lagi, baru deh eksplor menu lain sesuai mood. Tapi untuk kunjungan pertama? Mulai dari ayam bakar + bakmi djowo dulu—itu cara paling simple supaya kamu nggak salah langkah.

Booking VW Safari Borobudur

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply